Ini Dia Sosok Asima Chatterjee Yang Muncul Di Google Doodle Hari Ini
Jika kamu mengunjungi halaman utama situs Google hari ini (23/9), maka kamu akan mendapati sebuah doodle yang terlihat fresh dan segar. Ya karena doodle tersebut didominasi oleh warna hijau dan daun-daun yang membuatnya begitu segar dipandang mata.
Google Doodle berwarna hijau tersebut terdiri dari gambar wajah seorang perempuan yang memakai kacamata serta sedang menutup kedua matanya. Uniknya rambut sosok perempuan tersebut terdiri dari beberapa daun berwarna hijau. Tak hanya itu di bagian mukanya pun tampak seperti daun yang berwarna kuning kecoklatan.
Selain gambar sosok perempuan dengan warna daun hijau tersebut. Ada pula tulisan Google yang unik seperti sebuah menggambarkan penulisan rumus senyawa kimia. Dimana huruf G dan E untuk bagian yang melingkarnya membentuk segi enam. sementara itu untuk huruf O nya mengambil kacamata dari sosok tersebut yang ternyata bernama Asima Chatterjee.
![]() |
Google Doodle Asima Chatterjee sang kimiawan organik asal India - Google Doodle |
Lalu siapa kah Asima Chatterjee yang sosoknya muncul di dalam Google Doodle yang berwarna hijau hari ini? Sosok Asima atau Dr. Asima Chatterje lahir di Kolkata, India pada 23 September 1917 dan menjadi seorang perempuan pelopor dari India yang pertama kali mengambil studi tentang ilmu kimia organik.
Dan pada tahun 1920 dan 1930-an silam tak pernah ada wanita India yang belajar ilmu kimia. Dan Asima Chatterje justru mempelajari ilmu tersebut, meski sempat tidak menyelesaikan studinya di bidang kimia organik, tetapi ia menjadi wanita pertama di India yang berhasil meraih gelar Doktor di bidang sains khususnya kimia.
Asima Chatterjee kemudian menekuni bidang kimia organik dan fitokimia dimana ia mempelajari sifat obat pada tanaman asli India. Hal tersebut membuatnya melakukan sebuah terobosan dalam ilmu pengobatan melalui penelitian yang dikerjakannya. Lewat penelitiannya ia berhasil menemukan senyawa Alkaloid yang terbuat dari tumbuhan yang sering digunakan untuk mengobati penyakit medis. Bahkan Alkoloid Vinca yang berasal dari tanaman Periwinkle Madagaskar, saat ini digunakan dalam pengobatan penyakit kangker dalam proses kemoterapi. Karena senyawa tersebut mampu memperlambat bahkan menghentikan perkembangan sel kangker. Selain penemuan senyawa Alkoloid Vinca tersebut, Asima Chatterjee juga memiliki konstribusi dalam pengembangan obat untuk penyakit epilepsi dan malaria lewat penelitian yang dilakukannya.
Atas karya dan penemuannya tersebut ia diganjar penghargaan dari pemerintah India dan penghargaan tertinggi di India seperti Padma Bhushan yang merupakan penghargaan tertinggi ketiga di India yang diberikan langsung oleh Presiden India. Selain itu hasil penelitian Asima Chatterjee tersebut diakui oleh universitas di seluruh dunia terutama di bidang kimia.
Tak hanya sebagai seorang kimiawan organik saja, ia pun berkolaborasi dan berhasil mendirikan sebuah Departemen Kimia di Lady Brabourne College. Ia menjadi kepala dari kampus tersebut yang berada di kota kelahirannya Kolkata. Tak hanya itu saja, dedikasinya terhadap penelitian tanaman obat India membuatnya mendirikan lembaga riset untuk menelitinya. Ia pun membimbing Ilmuwan baru India yang mulai naik daun di lembaga risetnya tersebut.
Atas kontribusi dan karyanya yang bermanfaat untuk banyak orang tersebut. tak heran jika hari ini Google membuatkan doodle yang didedikasikan untuk Dr. Asima Chatterjee. Tepat hari ini perempuan pelopor India di bidang kimia tersebut merayakan ulang tahunnya yang ke-100. Meskipun ia sudah meninggal pada 22 November 2006 dalam usia 89 tahun. Dan Google Doodle hari ini merupakan sebuah penghormatan Google untuk sosok perempuan pelopor yang memiliki prestasi yang hebat di bidang sains tersebut. Selamat ulang tahun Asima Chatterjee yang ke-100 tahun. Dan untuk melihat lebih lengkap doodle nya kamu bisa klik link Google Doodle 100 tahun Asima Chatterjee.